Jakarta - Wakil Ketua Umum Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI Polri (GM FKPPI), Ir. R. Agoes Soerjanto, MT, mengungkapkan pentingnya menjaga netralitas aparat dalam menjaga tingkat kepercayaan publik terhadap TNI dan penegak hukum.
"Kepercayaan publik terhadap aparat TNI dan penegak hukum, seperti polisi dan jaksa, selalu tinggi. Namun, kita harus selalu ingat bahwa kepercayaan ini adalah hasil dari proses reformasi panjang yang telah kita jalani," ujar Agoes.
Agoes juga mengingatkan akan kasus Sambo yang menjadi perhatian publik, di mana bawahan dikorbankan. Dalam konteks ini, ia menekankan pentingnya menjaga netralitas aparat dengan tidak mengikuti perintah atasan yang melanggar hukum.
"Perintah Kapolri sangat jelas, 'jangan ikuti perintah atasan bila melanggar hukum'. Ini harus menjadi pegangan bagi seluruh anggota aparat penegak hukum," tegasnya.
Selain itu, Agoes menyoroti tanggung jawab yang harus diemban oleh pemimpin dan aparat keamanan. Ia menegaskan bahwa pemimpin dan kekuasaan akan terus berganti, namun bawahanlah yang akan menerima risikonya jika melanggar hukum. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya memegang teguh sumpah-janji anggota dan nilai-nilai Tri Brata dan Catur Prasetya Polri.
"Tentu saja, prajurit TNI sebagai tiang negara juga harus memegang teguh sumpah, tugas, dan kewajiban prajurit serta nilai-nilai yang dianut oleh institusi. Ini merupakan fondasi yang kuat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka," ungkap Agoes.
Agoes juga menyoroti pentingnya revolusi mental yang harus dimulai dari kepala hingga ekor. Menurutnya, pemimpin harus memberikan teladan yang baik bagi bawahan dan rakyat.
"Revolusi mental harus dimulai dari atas, dari kepala, dan menyebar ke seluruh jajaran. Pemimpin harus memberikan teladan yang baik dalam menjaga netralitas, integritas, dan moralitas dalam menjalankan tugasnya. Hal ini akan memberikan dampak positif pada bawahan dan masyarakat," pungkasnya (sal/red)