Surabaya Via - Acara Gebyar Gemoy yang digelar akhir pekan lalu di DBL Arena Surabaya sepi dihadiri masyarakat. Dari kapasitas untuk 5.000 orang hanya terisi ratusan saja yang terlihat hadir.
Wakil Dekan FISIP Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Dr. Umar Sholahuddin, menilai jika gebyar gemoy adalah salah satu taktik dan strategi Paslon 02 dalam menambah insentif elektoral. Terutama dari kalangan pemilih pemula, gen-z dan milenial.
"Awalnya memang penuh gebyar dan coba diviralkan baik dalam tindakan real (offline) maupun online melalui berbagai kanal medsos. Tapi semakin kesini, gebyarnya semakin redup," kata Umar, melalui sambungan selulernya, Rabu, 31 Januari 2024.
Menurutnya, publik menilai gemoy hanya gimmick politik yang minim isi dan substansi. "Publik mulai cerdas dan ingin periksa isi dan substansinya. Tapi ternyata kosong," tegasnya.
Kata Umar, saat ini publik mungkinkan kepemimpinan yang surplus visi dan substansi, bukan atraksi gimick saja. "Dan saya kira pemilih semakin mendekat pencoblosan semakin cerdas dan rasional," bebernya.
Umar menambahkan saat ini dia sudah membandingkan, mana paslon yang penuh isi dan substansi. Dan mana paslon yang minim isi dan substansi.
"Hanya pamer gimick yang kurang mendidik. Karena itu sy kira sulit bagi Paslon 02 (Prabowo-Gibran) untuk menang satu putaran," pungkasnya. (Sal/red)