Surabaya Viral - Dalam upaya memperkuat daya saing usaha Koperasi sektor riil di pasar lokal, nasional maupun internasional, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, memberikan Pendampingan Communal Branding.
Pendampingan ini bertujuan untuk menciptakan identitas merek kolektif yang mampu mengangkat citra produk-produk kopi dan rempah-rempah asal Jawa Timur sehingga dapat lebih mudah menembus pasar yang lebih luas.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, Endy Alim Abdi Nusa, mengatakan pentingnya kolaborasi antar Koperasi melalui Communal Branding.
"Melalui branding kolektif, kita ingin memberikan solusi bagi Koperasi yang memiliki keterbatasan sumber daya untuk menciptakan identitas merek yang kuat. Dengan pendekatan ini, koperasi bisa menciptakan supply chain yang kuat dan mengangkat keunikan kopi dan rempah Jawa Timur" ujarnya, Minggu (8/12/2024).
Program pendampingan Communal Branding tidak hanya menawarkan pelatihan teknis dan peningkatan kapasitas SDM, tetapi juga membantu Koperasi menggali nilai lokal yang menjadi ciri khas produk mereka.
Misalnya Kopi dari Sidomulyo Jember yang tumbuh di lereng Gunung Raung, Kopi Kare Madiun yang tumbuh di lereng Wilis, dan Kopi Wonosalam yang tumbuh di dataran tinggi Gunung Arjuno-Welirang, yang memiliki keunikan rasa-rasa masing-masing.
Produk Communal Branding juga didorong untuk dapat mengisi kebutuhan yang ada di industri Horeca. Saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menandatangani Komitmen Bersama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia BPD Jawa Timur untuk dapat meningkatkan penggunaan produk Communal Branding. Kopi Communal Branding dikemas sesuai kebutuhan hotel, untuk mengisi amenities di kamar hotel.
Selain menciptakan identitas bersama, program ini juga mendorong Koperasi untuk berbagi sumber daya, seperti pemasaran digital, logistik, dan pelatihan kewirausahaan. Dengan semangat kolaborasi, Koperasi tidak hanya tumbuh secara individu, tetapi juga memperkuat ekosistem bisnis di tingkat provinsi.
Hery Sulaksono, Ketua Poktan Sumber Makmur VII Bedali Wagir Malang, salah satu dampingan Program Communal Branding Komoditas Rempah Dinas Koperasi dan UKM Prov. Jawa Timur. (Red)
Program pendampingan Communal Branding diharapkan terus menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
Saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur tengah mengembangkan 2 (dua) merek kolektif yaitu Javeast Coffee dan Javeast Spices.
Hak Kekayaan Intelektual kedua merek ini dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan dapat dimanfaatkan seluas-luasnya oleh Pelaku KUKM Jawa Timur dengan standar kualitas yang telah ditetapkan.
Dengan dukungan berbagai pihak, branding produk lokal Jawa Timur diharapkan dapat bersaing dan naik kelas di kancah global. (Sal/red)