Atasi Krisis Cinta, Perlu Integrasi Kurikulum Cinta dan Pembelajaran Mendalam

Ketua PW LP Maarif NU Prof Dr Masdar Hilmy (tengah) dalam Seminar Pendidikan yang diadakan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur di Sidoarjo, Kamis (30/10/2025). (Red)
Ketua PW LP Maarif NU Prof Dr Masdar Hilmy (tengah) dalam Seminar Pendidikan yang diadakan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur di Sidoarjo, Kamis (30/10/2025). (Red)
banner 728x90

SIDOARJO VIRAL - Integrasi Kurikulum Cinta dan Deep Learning dalam Meningkatkan Kesadaran Pendidikan di Era Artificial intelligence diperlukan dalam mewujudkan masyarakat yang beradab.

"Makna cinta adalah welas asih, kasih sayang, dengan mengandung rahmah (rahmatan lil-alamin). Perlu adanya integrasi antara ajaran agama dan kenyataan di masyarakat, " tutur Prof Dr Masdar Hilmy, dalam Seminar Pendidikan yang diadakan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur kerjasama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kab Sidoarjo, digelar di Hotel Fave Sidoarjo, Kamis 30 Oktober 2025.

Menurut Prof Masdar Hilmy, Direktur Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, perlu memerhatikan kajian hasil riset dalam menilai realitas di masyarakat.

"Ada riset menyebutkan bangsa Indonesia menyatakan diri sebagai bangsa religius. Giat beribadah, dalam kaitan ibadah haji hingga antrean panjang. Sayangnya, ternyata ada fakta muncul krisis cinta yang justru bertolak belakang dengan nilai-nilai religiusitas," kata Masdar Hilmy.


Seminar Pendidikan bertajuk "Integrasi Kurikulum Cinta dan Deep Learning dalam Meningkatkan Kesadaran Pendidikan di Era Artificial intelligence", dengan narasumber Prof Dr Masdar Hilmy, Dr Netti Lastiningsih, dimoderatori Prof Agus Zaenul Fitri, dengan pengantar Prof Dr HM Affif Hasbullah (Plt Ketua ISNU Jatim) dan Dr Ng Tirto Adi MP, MPd (Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Sidoarjo). Juga dihadiri Ketua PCNU Sidoarjo KH. M. Zainal Abidin, M.Pd.

Dalam pengantarnya, Prof Dr HM Affif Hasbullah menegaskan, kurikulum bukanlah satu-satunya kunci keberhasilan pendidikan. Kesuksesan proses pendidikan dan peserta didik yang bermanfaat di masyarakat, tergantung pada kualitas para guru, para pendidik.

"Kurikulum bukan sekedar kita menjalankan tugas, tetapi harus ada hakikat dan tujuan untuk menghasilkan generasi yang bermartabat dan generasi yang berakhlak baik," kata Prof Afif Hasbullah.

"Dengan ikhtiar ini, niscaya kita akan menuju pada generasi yang lebih baik dan lebih maju di masa depan," tambahnya.

Sementara itu, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Sidoarjo Dr Ng Tirto Adi MP MPd, mengingatkan pentingnya integrasi kurikulum cinta dan _deep learning_.

"Ya harus terintegrasi dalam penerapannya. Dengan kesadaran itulah kita akan menapaki jalan kesuksesan. Sehingga, generasi kita di masa depan berakhlak mulia dan memahami adab di atas ilmu pengetahuan dan kecerdasan," kata Tirto Adi, seraya mengutip beberapa dalil dalam dunia pesantren. (Sal/red)

banner 300x250

Berita Terkait

banner 300x250