Surabaya - Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak melakukan Restoratif Justice (RJ) pada tiga orang dengan perkara pencurian. Tiga orang antara lain Hoffa, Rasma, dan Sutrisman, dalam perkara ini korban sudah memaafkan perbuatan yang dilakukan tersangka.
"Semua korbannya sudah memaafkan dengan perbuatan yang dilakukan tersangka, selain itu ketiga tersangka ini sama sekali tidak pernah melakukan tindakan kriminal sehingga kami melakukan RJ ketiganya," beber Kepala Kejari Tanjung Perak melalui Kasi Intelijen Jemmy Sandra, Selasa (16/5/2023).
Dengan di-RJ-nya ketiga tersangka, Kejari Tanjung Perak menerbitkan Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan (SKP2) berdasarkan Keadilan Restoratif sesuai Peraturan Kejaksaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2020 dan Surat Edaran JAM-Pidum Nomor: 01/E/EJP/02/2022 tanggal 10 Februari 2022 tentang Pelaksanaan Penghentian Penuntutan Berdasarkan Keadilan Restoratif. "Dengan keputusan ini, maka ketiga tersangka akan langsung dikeluarkan dari rumah tahanan," ucap Jemmy.
Dari data yang ada ketiga tersangka ini melakukan tindak pidana pencurian. Salah satu tersangka Hoffa mengambil HP. Dalam proses RJ, pelaku siap mengganti kerugian yang dialami korban.
Sedangkan tersangka Rasma mencuri HP milik korbannya saat yang membuat dirinya ditangkap polisi. Pelaku ini nekat mencuri lantaran dirinya telah menunggak uang sekolah anaknya selama 3 bulan yang membuat pelaku nekat melakukan aksi mencurinya.
Sedangkan, Sutrisman nekat mencuri 2 tabung gas 3 kilogram yang membuat pelaku ini ditangkap oleh polisi. Saat dilakukan upaya RJ, korban memaafkan perbuatannya lantaran aksi pelaku karena tuntutan ekonomi.
Dengan dilakukan RJ ini maka ketiga tersangka bisa langsung menghirup udara bebas. "Semua korban telah memaafkan dan pelaku sendiri baru pertama kali melakukan tindak kriminal," ucap Jemmy.
"Namun jika pelaku melakukan tindak pidana lagi, maka RJ ini tidak berlaku dan pelaku akan menjadi hukuman pidana," imbuhnya. (Sal/red)