Surabaya - Puluhan disabilitas nampak serius mendengarkan penjelasan materi pembuatan cairan aroma therapy di Surabaya, Senin (27/11/2023) lalu. Mereka juga sangat antusias melakukan praktik pembuatan cairan aroma therapy dipandu pakar dan praktisi yang dihadirkan.
Pelatihan produksi aroma therapy adalah salah satu bentuk pelatihan untuk UMKM pada program sinergitas antara Dinas Koperasi Provinsi Jatim dan DPRD Jatim.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim Andromeda Qomariah mengatakan, pelibatan kelompok disabilitas dalam pelatihan tersebut adalah bentuk kepedulian pihaknya kepada kelompok disabilitas.
"Mereka (kelompok disabilitas) juga punya hak untuk berkembang dan mandiri secara ekonomi. Mereka juga punya kesempatan untuk mandiri secara ekonomi," katanya. L
Dia berharap, para peserta dapat mengembangkan ilmu dan keahlian yang didapat menjadi sarana pengembangan diri agar lebih berdaya serta menjadi pelaku ekonomi produktif. "Saya berharap dengan kondisi mereka saat ini, mereka tetap produktif dan mandiri secara ekonomi," jelasnya.
Aroma theraphy dengan aneka bentuk, aroma dan warna banyak ditemui di pasaran yang berasal dari aneka bahan sesuai dengan selera.
Banyak juga yang dibuat berdasar selera konsumen yang sangat menyukai estetika dan kembali pada unsur alam serta tradisional.
Produk aroma therapy diproses dengan menggunakan bahan alam atau tradisional rempah-rempah yang sangat diminati oleh banyak orang, dibuat dengan bentuk dan warna yang memiliki nilai seni yang tinggi.
Sinergitas yang dilaksanakan bersama-sama antara Dinas Koperasi UKM Provinsi Jawa Timur dengan anggota DPRD Provinsi Jawa Timur ini guna mendorong tercapainya UKM naik kelas.
"Kami sangat mengapresiasi pada kegiatan ini yang diikuti oleh beberapa kelompok UKM berkebutuhan khusus, sehingga mendorong untuk dapat meningkatkan ketrampilan dan kemampuannya untuk berbisnis sehingga menjadi wirausahawan muda," terang Andromeda.
Perekonomian Jatim mencapai rp 2.730 triliun dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,34%. Konsep ekonomi Jatim merupakan ekonomi yang inklusif yang berbasis ekonomi kerakyatan.
Kondisi ini ditandai dengan peran yang sangat strategis dari koperasi umkm yang menjadi bakcbone perekonomian jawa timur dengan kontribusi sebesar 57,81 persen.
Kemampuan UMKM menyerap 97% dari total tenaga kerja memberikan bukti bahwa UMKM yang tercatat sebanyak 9,78 juta itu menjadi salah satu usaha yang mampu bertahan dan penopang perekonomian dan dapat menyerap tenaga kerja terbanyak dibanding sektor usaha lainnya. (Sal/red)