Surabaya Viral - Pomdam V Brawijaya memeriksa intensif 3 anggota TNI dalam dugaan keterlibatan ketiganya dalam kasus penggelapan rarusan motor dan puluhan kendaraan roda empat.
Sebelumnya Kapendam V Brawijaya Kolonel Inf Rendra Dwi Ardhani menyebut keterlibatan Kopda AS dalam dugaan kasus tersebut. Namun dari update hasil pemeriksaan, ternyata ada 2 oknum anggota lainnya yang diduga turut terlibat.
"Ada 3 oknum prajurit dari Pusziad yang saat ini diperiksa di Pomdam V/Brw yaitu Kopda AS, Praka J, dan Mayor BPR," katanya dikonfirmasi wartawan, Senin (8/1/2024).
Ketiga oknum tersebut menurut dia bukan anggota organik Kodam V Brawijaya, namun karena locus atau tempat kejadian di wilayah Kodam V Brawijaya, sehingga penanganan dugaan penggelapan ini ditangani oleh Pomdam V Brawijaya.
"Bukan anggota organik Kodam V Brawijaya, tapi
anggota TNI AD dari Pusat Zeni Angkatan Darat (Pusziad)," ujarnya.
Sebelumnya, Pomdam V/Brawijaya bersama Polda Jatim dan Polda Metro Jaya berhasil mengungkap kasus tindak pidana penggelapan kendaraan bermotor.
Diketahui, total ada 49 unit mobil dan 215 unit sepeda motor yang disimpan di Gudbalkir Pusziad Jalan Buduran Nomor 8, Buduran, Sidoarjo itu. Diduga kendaraan tersebut akan dikirim ke Timor Leste.
Warga sipil berinisial EI juga disebut terlibat dalam dugaan penggelapan kendaraan bermotor tersebut.
Sebelumnya, suasana gudang diduga tempat penyimpanan hasil penggelapan kendaraan bermotor di Sidoarjo viral di media sosial.
Berdasarkan video yang disebar oleh akun TikTok @ayoberanilaporkan9, tampak petugas berseragam TNI berada di sebuah gudang. Ada sejumlah mobil pikap berwarna putih dan hitam berjajar.
Selain itu, petugas terlihat melakukan pengecekan pikap yang berisi sepeda motor dan tertutup terpal biru.
Beberapa di antara mereka juga tampak berkeliling mengecek gedung tersebut. "Gudang Balkir Pusziad Buduran-Sidoarjo. Tempat peyimpanan ramor curian perwira berpangkat mayor diamankan POM," tulis akun @ayoberanilaporkan9, dalam videonya. (Sal/red)