Surabaya Viral - Provinsi Jawa Timur tercatat sebagai provinsi dengan target pelatihan Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) terbanyak ketiga secara nasional, di bawah target Provinsi Aceh dan Provinsi Jawa Tengah.
Data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur menyebut, Pelatihan P3PD selama 2024 menyasar hampir seluruh kabupaten yakni 24 Kabupaten di Jawa Timur kecuali Kabupaten Sampang, Jember, Gresik, Bojonegoro, Mojokerto dan Kota Batu.
"Sampai Oktober 2024, pelatihan P3PD menyasar 6.251 desa dan 15.640 aparatur desa," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur, Budi Sarwoto, Senin (9/12/2024).
Pelatihan dilaksanakan pada 490 kelas dan digelar sebanyak 11 gelombang. Rata-rata per gelombang 45 kelas, dan satu kelas diikuti 32 orang. "Setiap gelombang membutuhkan 90 orang pelatih dan 90 orang narasumber," terang Budi Sarwoto.
Kegiatan P3PD dilaksanakan oleh 4 Kementerian dan lembaga, yakni Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT).
Selain itu Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (KemenPPN/Bappenas).
P3PD bertujuan untuk memperkuat kapasitas kelembagaan pemerintahan desa dalam meningkatkan kualitas belanja desa di lokasi program melalui perbaikan kinerja pemerintah dan aparat desa.
Selanjutnya, pasca pelatihan tatap muka tersebut, akan segera dilaksanakan pelatihan secara tatap maya melalui Learning Management System (LMS) Pamong Desa.
Tenaga Pelatih dan Master Pelatih sudah disiapkan Kemendagri melalui Training of Trainer Pelatih LMS awal November lalu, yakni sebanyak 154 orang. Pelatihan PMS ini dikategorikan dalam 2 tema yaitu Perencanaan pembangunan Desa dan pengelolaan keuangan Desa.
Namun sayangnya sampai Minggu I Desember ini Pelatihan LMS belum dilaksanakan karena menunggu arahan dari pusat. Oleh sebab itu, Dinas PMD Provinsi Jawa Timur tetap membina aparatur desa melalui Program Sistem Belajar Mandiri Tata Kelola Desa (Sibermata Desa). (Sal/red)