3 Koperasi Produsen Kopi Terima "Spray Dryer" dari Diskop dan UKM Jatim

Koperasi Produsen Ketakasi Jawa Timur menerima alat spray dryer. (Red)
Koperasi Produsen Ketakasi Jawa Timur menerima alat spray dryer. (Red)
banner 728x90

Surabaya Viral – Sebagai bagian dari Program Communal Branding untuk mendorong daya saing produk KUKM, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur menyerahkan alat spray dryer kepada 3 (tiga) koperasi produsen kopi yaitu Koperasi Produsen Ketakasi Jawa Timur asal Jember, Koperasi Produsen Kopi Wonosalam asal Jombang, dan Koperasi Brawijaya Agro Ventura dari Malang.  

Penyerahan dilakukan langsung oleh Kepala Bidang Produksi dan Restrukturisasi Usaha dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, Susanti Widyastuti, belum lama ini.

Spray dryer ini akan membantu meningkatkan nilai tambah produk kopi Jawa Timur. Selama ini terdapat permintaan kopi instan, tetapi peluang ini belum bisa ditangkap oleh Koperasi karena keterbatasan alat dan teknologi yang dimiliki.

"Dengan alat ini diharapkan menjadi solusi bagi Koperasi untuk meningkatkan kualitas produk berbasis cair menjadi bubuk tanpa ampas sehingga dapat diterima pasar yang lebih luas," kata Susi.

Perwakilan dari Koperasi Produsen Ketakasi Jawa Timur, Achmad Fahmi, menyambut baik bantuan ini. Menurutnya, spray dryer akan memudahkan anggota koperasi, untuk menghasilkan produk kopi instan yang lebih tahan lama dan mudah dipasarkan.

“Kami sering menghadapi tantangan dalam pembuatan kopi instan. Pasar selama ini bukan hanya meminta produk berupa ground coffee (kopi bubuk basic) melainkan juga kopi bubuk yang tanpa menghasilkan ampas. Dengan alat ini, tantangan ini bisa kami atasi” kata Fahmi.

Program ini tidak hanya memberikan bantuan alat, tetapi juga pendampingan dalam strategi communal branding.

Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur menggandeng akademisi dan praktisi dari Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya untuk memberikan pemahaman bagi petani anggota Koperasi untuk dapat mengembangkan produk dan bisnisnya baik secara teknis maupun non-teknis.

Melalui pendekatan ini, koperasi diharapkan tidak bergantung pada cara tradisional tetapi bisa menerapkan usaha berbasis riset yang berkelanjutan. (Sal/red)

banner 300x250

Berita Terkait

banner 300x250