Surabaya - Puluhan warga Desa Sumberejo Kecamatan Madiun Kabupaten Madiun mengikuti pelatihan pembuatan produk olahan jamur dan sablon di balai desa Sumberejo 16 Juni 2021. 2 hari sebelumnya, puluhan warga juga mengikuti pelatihan membatik di kampung batik Desa Sidomukti Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan. Dalam kesempatan tersebut warga juga mengikuti pelatihan pembuatan souvenir khas Magetan.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Jawa Timur memberi nama kegiatan tersebut Sinau Nang Ndeso (Sinando) atau Belajar Di Desa. Sinando gencar dilakukan dalam rangka
penanganan dan pemulihan dampak pandemi Covid-19 di pedesaan sekaligus mencetak pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) baru. Hingga Juni 2021, Sinando tercatat sudah mencetak 1.297 pelaku UKM baru di Jawa Timur.
"Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong dan mengungkit berkembangnya usaha-usaha ekonomi pedesaan sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat desa dan mendorong terciptanya produk unggulan masyarakat dalam kemasan usaha kecil menengah," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Jawa Timur Ir Mohammad Yasin MSi, Rabu (30/6/2021).
Sinando digelar dalam rangka penanganan dampak Covid-19, salah satunya diimplementasikan melalui pelatihan guna peningkatan kapasitas sumber daya manusia untuk meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraan masyarakat.
Sinando memberikan stimulus tambahan keterampilan peningkatan
sumberdaya manusia untuk mensejahtera kan masyarakat desa ditengah Pandemi Covid-19.
Selain membantu percepatan pemulihan ekonomi perdesaan di Jawa Timur ditengah pandemi Covid-19, Sinando juga dipercaya meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia, dan meningkatkan produksi dan pemasaran pengembangan usaha.
Selain itu juga memberikan stimulus kepada pelaku usaha untuk inovasi
usaha dan peningkatan pemasaran serta promosi, meningkatkan pemberdayaan dan menumbuhkan perekonomian masyarakat perdesaan, serta mendorong terciptanya produk unggulan masyarakat dalam
One Village One Produk (OVOP).
Pada 2020, Sinando digelar di 16 Kabupaten di Jatim dengan 837 peserta, sementara pada 2021 digelar di 6 Kabupten pada 12 Desa dengan 360 peserta. (mad/red)