Kadindik Jatim Sambangi Rumah Korban Terseret Ombak di Malang

Kepala Dinas Pendidikan ( Dindik) Jawa Timur Aries Agung Paewai saat mengunjungi keluarga korban terseret ombak saat memancing di tebing Pantai Watulepek, Sabtu (12/7). (Red)
Kepala Dinas Pendidikan ( Dindik) Jawa Timur Aries Agung Paewai saat mengunjungi keluarga korban terseret ombak saat memancing di tebing Pantai Watulepek, Sabtu (12/7). (Red)
banner 728x90

SURABAYA VIRAL - Ucapan belasungkawa di sampaikan Kepala Dinas Pendidikan ( Dindik) Jawa Timur Aries Agung Paewai saat mengunjungi keluarga korban terseret ombak saat memancing di tebing Pantai Watulepek, Sabtu (12/7) pagi.

Dalam kesempatan ini, Aries juga memberikan dukungan moril kepada keluarga korban yang kehilangan putranya dan korban hilang.

"Saya atas nama Dinas Pendidikan Jawa Timur mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya ananda Arya Maulana Akbar Ariski. Apa yang terjadi dengan ananda Arya menjadi duka mendalam bagi kami. Semoga ananda diberikan tempat yang indah di sisi-Nya,"ujar Aries.

Dikatakan Aries apa yang terjadi pada tiga remaja asal Desa Sumberejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Kamis (10/7/2025) pagi itu menjadi pelajaran bagi semua pihak.

Terutama bagi anak-anak dan remaja untuk lebih berhati-hati dalam mengisi waktu liburan. Menurut Aries, ketiga remaja yang mengisi kekosongan waktu liburan sekolah dengan memancing memang hal yang positif.

Namun, lokasi yang dipilih ketiga remaja cukup berbahaya. Apalagi dengan kondisi cuaca yang tak menentu akhir-akhir ini bisa membawa dampak yang cukup besar.

"Banyak kegiatan positif lainnya dimasa libur atau masa tidak berakfititas di sekolah yang lebih positif. Ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk memilah kegiatan yang tidak membawa dampak membahayakan bagi diri kita," ucap Aries.

Ia juga berharap orangtua dan guru bisa memberikan imbauan kepada murid-muridnya agar betul-betul memperhatikan kondisi cuaca dan alam dibulan-bulan tertentu dan selalu update terhadap perkembangan cuaca dari lembaga resmi.

"Ini penting agar kejadian seperti saat ini tidak terulang kembali," tegasnya.

Usai melakukan kunjungan di rumah duka, Aries juga berkunjung ke rumah Wahyu Mustakim korban hilang dan Febri Fajar korban selamat.

Dikatakan Aries, Wahyu Mustakim merupakan Murid SMKN 1 Gedangan yang hingga saat ini masih belum bisa ditemukam usai terseret ombak. Perjalanan yang ditempuh Aries cukup terjal. Karena aksesbilitas jalan yang ditempuh cukup sulit.

Lokasi jalanan hanya bisa dilalui 1 kendaraan mobil. Ditambah lagi, rumah ketiga remaja berada di kawasan dataran tinggi.

Namun semangat dan dukungan moril yang disampaikan Aries beserta rombongan untuk keluarga korban diharapkan menjadi penghibur ditengah lara.

Aries juga mengungkapkan hingga saat ini tim gabungan SAR tengah berupaya untuk mencari keberadaan Wahyu Mustakim yang masih dinyatakan hilang.

"Saat ini tim SAR sedang mencari 1 korban lagi yang belum ditemukan. Kita berharap, ananda Wahyu Mustakim bisa segera ditemukan dan kembali bersama keluarga,"ungkap Aries.

Pria berkacamata ini juga menyampaikan salam duka dan bela sungkawa dari Gubernur Khofifah kepada keluarga korban yang meninggal.

"Ibu juga menitipkan doa semoga murid yang belum ditemukan segera ditemukan semoga selamat serta bagi murid yang selamat kembali pulih,"ucap Aries.

Sebagai informasi, dua remaja ini merupakan murid SMKN 1 Gedangan dan salah satunya, merupakan murid SMAN 1 Turen. Pada Kamis (10/7) pagi, ketiga remaja ini berniat mancing di Tebing Watulepek.

Kemudian terseret ombak. Dalam insiden ini, satu orang ditemukan tewas, satu selamat, dan satu lainnya masih dalam pencarian.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Saat itu ketiganya yakni Febri Fajar Fadilah (17) yang berhasil selamat, Arya Maulana Akbar (18) ditemukan meninggal dunia, sedangkan untuk korban bernama Wahyu Mustakim Wicaksono (17) dinyatakan masih dalam pencarian.

Menurut keterangan pihak kepolisian, para remaja itu berangkat sejak pagi untuk mencari spot memancing di tebing Pantai Watulepek yang dikenal berbahaya. (Sal/red)

banner 300x250

Berita Terkait

banner 300x250