8.500 Koperasi Desa di Jatim Siap Diperkuat SDM dan Pendamping Bisnis

Deputi Pengembangan Usaha Koperasi Kementerian Koperasi RI Panel Barus membuka konsolidasi koperasi desa se-Jatim di Surabaya, Senin (20/10) malam. (Red)
Deputi Pengembangan Usaha Koperasi Kementerian Koperasi RI Panel Barus membuka konsolidasi koperasi desa se-Jatim di Surabaya, Senin (20/10) malam. (Red)
banner 728x90

SURABAYA VIRAL - Kementerian Koperasi dan UKM RI memperkuat program Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDKMP) dengan melakukan konsolidasi koperasi desa se-Jatim di Surabaya, Senin (20/10) malam.

Kegiatan untuk mendukung kemandirian ekonomi bangsa itu dihadiri seluruh kepala dinas dan kepala bidang koperasi dari kabupaten/kota se-Jatim. Forum tersebut membahas operasionalisasi koperasi desa agar bisa berjalan secara profesional dan berkelanjutan.

“Fokusnya sudah ke operasionalisasi. Agar koperasi bisa berjalan layaknya badan usaha modern, diperlukan pendampingan dan pelatihan SDM yang kuat,” ujar Deputi Pengembangan Usaha Koperasi Kementerian Koperasi RI Panel Barus seusai pembukaan acara.

Menurut Panel, sebanyak 837 pendamping koperasi atau business assistant telah direkrut di Jawa Timur. Mereka bertugas mendampingi operasional koperasi agar bisa tumbuh dan berdaya saing.

“Rasionya 1 pendamping untuk 10 koperasi, tetapi bisa menyesuaikan kondisi tiap kabupaten. Tugasnya memastikan usaha koperasi berjalan, mulai dari manajemen hingga pemanfaatan teknologi,” jelasnya.

Selain pendampingan, pelatihan masif juga akan digelar di 38 kabupaten/kota bagi para pengurus koperasi. Setiap koperasi akan mengirim dua orang pengurus untuk dilatih, dari total 8.500 koperasi desa dan kelurahan di Jawa Timur.

“Artinya, tidak kurang dari 17 ribu orang akan dilatih oleh Kementerian Koperasi bersama dinas koperasi kabupaten/kota. Pelatihan ini penting agar pengurus koperasi punya integritas, profesionalitas, dan melek digital,” kata Panel.

Dia menyatakan peningkatan kapasitas SDM menjadi kunci agar koperasi desa benar-benar berfungsi sebagai pendorong ekonomi masyarakat.

“Presiden tidak ingin hanya membentuk koperasi, tapi bagaimana bisnisnya benar-benar jalan dan berdampak,” kata dia.

Terkait permodalan, Panel menyebut pemerintah tengah menyiapkan skema pembiayaan dan percepatan pembangunan fisik koperasi.

“Nanti akan difinalkan bersama Kementerian Keuangan dan Himbara, tetapi arahnya sudah jelas, semua harus bergerak agar koperasi bisa mandiri,” ujarnya.

Program KDKMP ini juga mendapat perhatian langsung dari presiden dan satgas percepatan.

Menurut Panel, tahun ini pemerintah menargetkan penyelesaian sistem digital koperasi melalui platform Simkopdes serta menyiapkan skema pembiayaan yang lebih inklusif.

“Koperasi Desa Merah Putih ini adalah jalan baru kemandirian bangsa. Pemerintah ingin koperasi menjadi solusi untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran di desa,” pungkasnya. (Sal/red)

banner 300x250
banner 300x250