BANYUWANGI VIRAL - Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah Universitas Islam Ibrahimy (UNIIB) membuka wawasan kepada mahasiswa tentang peluang kesempatan kerja. Karakter lulusan PMI yang fleksibel membuatnya bisa beradaptasi di mana saja, termasuk dunia kerja.
Fakultas Dakwah menggelar Studium General Program Studi PMI dengan tema "Prospek Lulusan Pengembangan Masyarakat Islam di Era Digital: Inovasi, Peluang, dan Tangangan, di Auditorium KHR, As'ad Syamsul Arifin UNIIB, Sabtu, 13 Desember 2025. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa semester 1-7.
Dekan Fakultas Dakwah, Ainur Rofiq mengatakan lulusan PMI mempunyai modal berharga dalam mendapatkan pekerjaan pasca lulus yaitu karakter fleksibilitas yang ditanamkan selama kuliah. Hal tersebut akan memudahkan mereka dapat bekerja di mana saja.
"PMI itu sangat fleksibel, khususnya dalam peluang kerja," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor III, Kurniyatul Faizah bersyukut Studium General ini diselenggarakan. Menurutnya, ini penting untuk wawasan mahasiswa PMI dalam menatap masa depan.
"Kami berharap kegiatan ini menjadi landasan keilmuwan bagi mahasiswa, menambah wawasan yang lebih luas, serta menjadi forum silaturahmi mahasiswa semester 1 hingga 7," katanya.
Dosen PMI UIN Sunan Ampel Surabaya yang menjadi narasumber, Yusria Ningsih menyebut hampir 60 persen lulusan PMI bekerja di berbagai sektor. Oleh karena itu, mahasiswa PMI sudah berada di jalur yang tepat menempuh pendidikan sarjananya di program ini.
Di era digital, kata Yusria, lulusan PMI harus menjadi mediator perubahan sosial dan fasilitator digital bagi komunitas, desainer program berbasis data dan evaluator intervensi sosial. Termasuk juga bisa masuk ke wirausaha sosial halal serta pengawalan etika digital dakwah.
"Studium General ini diharapkan mampu memperkuat orientasi karir mahasiswa PMI agar adaptif, inovatif dan responsif terhadap tantangan zaman," tuturnya.
Dalam kesempatan ini juga diakui ole beberapa peserta Studium General tentang manfaat keilmuwan PMI di masyarakat. Salah satunya kepala desa sekaligus mahasiswa PMI UNIIB. (Sal/red)