Malang - Peringatan Hadi Jadi Provinsi Jatim di kantor Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Malang, Minggu (30/10/2022) juga diramaikan oleh kegiatan Sinando Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jatim.
Sinando atau Sinau Nang Ndeso adalah kegiatan pelatihan keterampilan untuk pelaku usaha kecil menengah dengan tujuan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pelaku usaha di perdesaan.
Dalam kesempatan tersebut, kegiatan Sinando melibatkan 30 perwakilan anggota Muslimat dan Fatayat Nahdatul Ulama (NU) se-Malang Raya.
Mereka berlatih memberi warna produk tas agar nampak lebih cantik dan menarik, dipandu pakar dan teknisi dari Universitas Brawijaya Malang.
Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jatim Soekaryo mengatakan, kegiatan Sinando diharapkan dapat mendorong dan mengungkit berkembangnya usaha-usaha ekonomi pedesaan sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat desa dan mendorong terciptanya produk unggulan masyarakat dalam kemasan usaha kecil menengah.
"Selain membantu percepatan pemulihan ekonomi perdesaan di Jawa Timur ditengah pandemi Covid-19, Sinando juga dipercaya meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia, dan meningkatkan produksi dan pemasaran pengembangan usaha," kata Soekaryo.
Selain itu juga memberikan stimulus kepada pelaku usaha untuk inovasi
usaha dan peningkatan pemasaran serta promosi, meningkatkan pemberdayaan dan menumbuhkan perekonomian masyarakat perdesaan, serta mendorong terciptanya produk unggulan masyarakat dalam
One Village One Produk (OVOP).
Peringatan Hadi Jadi Provinsi Jatim di Bakorwil Malang diramaikan dengan kegiatan jalan sehat dan pasar murah hingga festival band pelajar SMA/SMK se Malang Raya. Ribuan warga dari berbagai daerah terlihat membanjiri acara tersebut.
Kepala Bakorwil III Malang Budi Sarwoto menjelaskan, peringatan Hari Jadi Ke-77 Provinsi Jatim disemangati empat optimisme yang mengacu tema Hari Jadi ke-77 Provinsi Jatim, yakni Optimis Jatim Bangkit.
Keempat optimisme tersebut yakni optimis bangkit dalam pemulihan ekonomi; optimis bangkit dalam Ketenagakerjaan; optimis bangkit dalam pengentasan kemiskinan; serta optimis bangkit dalam pembangunan manusia.
Budi menuturkan, sesuai arahan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat upacara peringatan Hari Jadi Ke-77 Provinsi Jatim pada Rabu (12/10/2022) lalu, bahwa terdapat tiga hal yang harus dilakukan oleh masyarakat Jatim dalam menghadapi tantangan serta ancaman. Yakni inisiatif, kolaborasi, dan Inovasi yang disingkat IKI.
Pengimplementasian IKI juga dibarengi dengan menggunakan pendekatan pentahelix. Mulai dari pemerintah, private sector, perguruan tinggi, masyarakat dan media. "Maka Jatim akan pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat," ujar Budi. (Sal/red)