Surabaya - Pemprov Jawa Timur menyatakan bersedia bekerjasama dengan Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Jawa Timur dalam rangka maksimalisasi program pengentasan kemiskinan. Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Provinsi Jawa Timur dalam hal ini siap bersinergi dengan Lembaga Perekonomian Nahdatul Ulama (LPNU) Jawa Timur.
Pemprov Jatim kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa, Mohammad Yasin, memiliki program Jatim Berdaya yang memungkinkan membuka akses sinergitas dengan LPNU yang memiliki konsep NUnomics dalam memberdayakan ekonomi warga NU atau Nahdliyin.
Kata Yasin, Jawa Timur masih memiliki pekerjaan rumah dalam menangani kesenjangan kesejahteraan antara penduduk desa dan penduduk kota. "Kemiskinan di desa 14,43 persen, sementara kemiskinan di kota 6,83 atau hampir separuhnya," kata Yasin saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk "NUnomics : Menciptakan Arus Baru Ekonomi Ummat "Sabtu (26/10/2019) malam di Aula Salsabila gedung PWNU Jawa Timur.
Pemberdayaan ekonomi ummat yang diusung LPNU kata dia sangat tepat karena melibatkan Nahdliyin yang notabene berada di pedesaan. "Kita menjadwalkan menggelar pelatihan melibatkan pelaku usaha kecil menengah dari kalangan NU untuk meningkatkan keterampilan," terangnya.
Dia juga meminta Nahdliyin di pedesaan untuk memaksimalkan program Dana Desa dari pemerintah pusat. "Pemerintah pusat menggelontor dana cukup besar untuk membangun desa, karena itu warga NU harus ikut andil memanfaatkan dana desa untuk menggerakkan ekonomi desa," ujarnya.
Sementara itu, Ketua LPNU Jawa Timur, Fauzi Priambodo mengatakan, konsep NUnomics pada dasarnya membentuk dan memperbanyak Nahdatut Tujjar atau orang-orang NU yang mapan secara ekonomi sebagai pelaku usaha perekonomian ummat.
"Formula baru NUnomics itu memahami kesenjangan ekonomi, mendorong pergerakan ekonomi UMKM dengan melakukam sinergi dengan pemerintah, pihak swasta dan pengusaha atau industri kecil memengah yang sudah berjalan," terangnya. (Sal/red)