Lampung - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau bankjatim semakin agresif melakukan pendampingan terhadap UMKM binaannya. Salah satu caranya dengan memfasilitasi keikutsertaan UMKM dalam Misi Dagang dan Investasi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Ballroom Swiss-Belhotel, Lampung, Senin (8/5).
Dengan mengusung tema Meningkatkan Jejaring Konektivitas Antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Lampung, acara Misi Dagang ini dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yang sekaligus membuka kegiatan. Dalam kesempatan tersebut, turut hadir juga Direktur Utama bankjatim Busrul Iman.
Busrul menjelaskan, UMKM sangat berperan besar terhadap pembukaan lapangan kerja dan perekonomian masyarakat khususnya di Jawa Timur. Sehingga sudah sepatutnya UMKM harus didukung penuh produktivitasnya. ”Maka dari itu, kami tidak hanya memberikan layanan perbankan kepada para nasabah UMKM, namun kami juga aktif dalam memberikan pendampingan untuk pengembangan usahanya. Salah satunya lewat keikutsertaan dalam Misi Dagang,” katanya.
Menurut Busrul, salah satu misi bankjatim dalam kegiatan ini adalah membantu UMKM Binaan untuk memperluas jaringan pasar serta mendukung pemerintah dalam memperkuat jalinan perdagangan antara Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Lampung. ”Sebagai bank milik daerah, kami akan terus mendukung UMKM agar pertumbuhannya semakin pesat dan memiliki kualitas yang bagus sehingga bisa bersaing di pasar nasional maupun internasional,” ungkapnya.
Terdapat 3 UMKM Binaan Bank Jatim yang diikutsertakan pada gelaran Misi Dagang ini. Antara lain produk kerajinan kayu dari UMKM KayuKayuku, produk kerajinan kulit dari UMKM Shaliza, dan makanan olahan dari UMKM Sambel Pecel Bu Pariyem. ”Produk - produk unggulan UMKM Binaan bank jatim diharapkan mampu memberikan manfaat sesuai kebutuhan masyarakat di daerah Provinsi Lampung ini,” jelasnya.
Owner Shaliza, M. Samsul Huda, mengaku sangat berterima kasih karena telah diberi kesempatan dan difasilitasi oleh bankjatim untuk ikut serta dalam kegiatan Misi Dagang ini. Selain bisa meningkatkan omset, lanjut Huda, pameran seperti ini juga bermanfaat dalam membuka jaringan koneksi di luar Jawa Timur. ”Produksi saya di Tanggulangin. Harapannya semoga nanti pembeli saya semakin banyak yang dari luar daerah,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah menyebut, acara yang diikuti oleh sekitar 151 pelaku usaha ini berhasil mencatatkan komitmen transaksi senilai Rp 285 miliar. Pihaknya berharap lewat kegiatan Misi Dagang Jawa Timur bisa membangun persaudaraan yang erat bersama Lampung dan menjadi kerjasama yang berkelanjutan.
"Harapan kami semoga kerja sama perdagangan ini bisa menjadi penguatan pasar antar daerah karena potensi bisnis antar kedua provinsi ini sangat besar. Kami siap bersinergi bersama Provinsi Lampung," kata Khofifah.
Senada dengan Khofifah, Arinal menyampaikan bahwa acara Misi Dagang ini dapat mengoptimalkan dan memberdayakan potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah. Sehingga pihaknya berharap kegiatan ini bisa dilakukan secara berkelanjutan.
"Misi Dagang yang dilakukan dengan Jawa Timur ini tidak hanya soal ekonomi. Sebab, masyarakat Jawa Timur di Lampung berjumlah sekitar 3 juta jadi potensinya sangat besar. Semoga Misi Dagang ini mengawali kerja sama bisnis yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat Jawa Timur serta Lampung" tutupnya. (Sal/red)