Kuala Lumpur - Dalam rangka mempersiapkan program kegiatan selama satu tahun, Komunitas Pengadilan Kejaksaan (KOMPAK) menggelar rapat kerja (Raker) tahunan di Hotel Face, Kuala Lumpur, Malaysia. Salah satu agendanya adalah membahas pendirian lembaga Fundraising.
Adapun Raker tersebut dilaksanakan pada 1 hingga 3 Juni 2023. Selain itu, Kompak juga merayakan hari jadinya yang ke tujuh pada tahun ini.
Budi Mulyono, SH, Ketua Umum KOMPAK ketika ditemui menyampaikan, bahwa dalam acara raker tersebut adalah menyusun jadwal program kerja yang akan dilaksanakan selama periode 2023 - 2024.
"Tujuannya jelas, kami ingin KOMPAK ini bisa selalu eksis dengan menjalankan program-program kerjanya, sesuai dengan hasil rapat kerja tahunan yang disetujui oleh seluruh anggota," tutur Budi, Minggu (4/6/2023).
Kata Budi, agenda pendirian lembaga Fundraising ini agar Kompak sebagai kumpulan wartawan menjadi lebih bermanfaat bagi masyarakat luas. Terlebih lagi di internal Kompak sudah terdapat program Jumat berkah. Program ini bersifat sosial keagamaan dan banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
Lebih jauh Budi juga menyebut, dengan adanya lembaga Fundraising ini, tidak hanya Jumat Berkah saja tetapi kedepan lembaga ini bisa memberikan bea siswa kepada anak-anak kurang mampu. "Untuk namanya belum terpikirkan yang penting kita menyamakan presepsi dulu. Untuk detail teknisnya nanti kita rapatkan. Termasuk ada usulan nama diantaranya Kompak Foundation atau Kompak Institute masih belum final," tambah Budi.
Selain itu, Budi menegaskan bahwa dengan tidak mengesampingkan tugas pokok para anggotanya yang melakukan peliputan di pengadilan dan kejaksaan, program kemanusiaan turut pula dimasukkan.
"Semua anggota kami merupakan jurnalis yang meliput berita di pengadilan dan kejaksaan. Di dalam program kerja kita, juga disisipkan program kemanusiaan. Ini bertujuan agar KOMPAK menjadi salah satu komunitas wartawan yang peduli dengan masyarakat," tegasnya.
Ia berharap keberadaan Kompak ini bisa bermanfaat bagi masyarakat luas. Utamanya, berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara. "Sekaligus juga menghilangkan stigma negatif di masyarakat. Kita tunjukkan bahwa profesi jurnalis juga bisa berempati kepada masyarakat," tandasnya. (Sal/red)