Surabaya - Fatma Foundation, sebuah yayasan yang digagas Fatma Saifullah Yusuf, genap berusia 1 tahun. Sebuah syukuran sederhana digelar di rumah kayu Fatma Foundation Jl. Gayungsari Timur 17 Komplek AD Surabaya, Selasa 4 Februari 2020.
Tasyakuran kali ini juga untuk memperingati hari kanker sedunia yang jatuh pada tanggal 4 Februari. Fatma Foundation kebetulan juga didirikan tepat untuk menandai peringatan hari kanker sedunia tahun lalu.
Alhamdulillah sudah satu tahun yayasan ini. Sejak awal kami memulai yayasan ini untuk satu tujuan membantu sesama khususnya para wanita untuk memerangi kanker serviks dan payudara, kata Fatma Saifullah Yusuf.
Menurut Fatma, kehadiran Fatma Foundation mengemban misi memberikan edukasi, penyuluhan, memberikan kemudahan akses fasilitas kesehatan dan sosial kepada masyarakat. Program prioritasnya berupa penyuluhan kesehatan, pemeriksaan dini kanker serviks (Pap smear) dan kanker payudara (palpasi).
Sejak dilauncing satu tahun lalu, Fatma Foundation telah berkeliling ke beberapa daerah di Jawa Timur. Tercatat telah lebih 1.084 perempuan yang mengikuti papsmear gratis yang dilakukan yayasan ini.
Dalam menjalankan layanan sosialnya, Fatma Foundation melakukan dengan cara jemput bola. Bersama tim medis yang berpengalaman, Fatma Foundation terjun langsung ke lapangan menggunakan 1 unit bus kesehatan berdesain khusus. Terdapat dua bilik pemeriksaan, lengkap dengan 2 kursi obgyn dan alat kesehatan.
Sepanjang satu tahun mengabdi untuk masyarakat, Fatma Foundation telah memberikan Pap smear gratis maupun subsidi kepada kurang lebih 1200 perempuan dari berbagai daerah di Jawa Timur, seperti Surabaya, Jombang, Mojokerto, Malang, Sidoarjo. Dari ribuan perempuan itu, tercatat 396 perempuan mengalami keradangan dan 14 perempuan ditemukan benjolan dipayudara.
Membuka tahun 2020, Fatma Foundation dijadwalkan akan bergerak menuju Pasuruan, Probolinggo dan beberapa Kabupaten/Kota lainnya di Jawa Timur.
Istri mantan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menaruh harapan diusia baru Fatma Foundation, yayasan miliknya ini bisa mendapatkan bantuan mobil klinik yang lebih kecil.
"Dengan hanya 1 kursi obgyn, agar tetap dapat menjalankan program kesehatan dan kemanusiaan ini hingga masuk ke pedalaman atau jalan yang lebih sempit," ujar Fatma.
Dengan demikian, pungkas Fatma, program Fatma Foundation dapat lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
Sementara itu, Gus Ipul mengatakan, pendirian Fatma Foundation dilatarbelakangi untuk ikut saling membantu dan bergandengan tangan mengurangi penyebaran penyakit kanker.
Saat ini, Bahaya kanker merupakan penyakit dengan resiko kematian tertinggi di Indonesia khususnya Jawa Timur setelah jantung dan stroke.
Kanker kini menjadi salah satu penyakit yang mematikan di Dunia. Bahkan International Agency for Research on Cancer atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat pada tahun 2018 ditemukan 18,1 juta penderita kanker baru di dunia serta ditemukan sebanyak 9,8 juta orang meninggal akibat kanker.
Pada 2019, peringkat kanker di Indonesia menempati urutan kedelapan di Asia Tenggara dan 23 di Asia. Dengan angka kanker payudara mencapai 42,1 per 100.000 perempuan Indonesia, dan rata-rata kematian penderita kanker payudara adalah 17 per 100.000 perempuan.
Pada 2019, angka kanker serviksĀ sebesar 23,4 per 100.000 perempuan dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 perempuan di Indonesia. Kanker diprediksi segera menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Saat ini, angka kematian karena kanker juga terus meningkat di tengah menurunnya angka kematian akibat stroke dan penyakit jantung," ungkapnya. (Red)