Kritik Aksi Demo yang Merusak Demokrasi Damai

Sekjen Kelompok Barisan Gus dan Santri (Bagus) Yusuf. (Red)
Sekjen Kelompok Barisan Gus dan Santri (Bagus) Yusuf. (Red)
banner 728x90

Surabaya - Aksi demonstrasi adanya soal tuntutan pengusutan dana hibah di Pemprov Jatim yang terjadi beberapa hari terakhir menuai pro kontra. Sebagian masyarakat menyayangkan hal itu bisa terjadi di tengah kampanye pilkada damai. Ada dukungan untuk mengusut para provokator yang sengaja bermain.

Sekjen Kelompok Barisan Gus dan Santri (Bagus) Yusuf turut memberikan kritik terhadap kelompok kecil yang melakukan demo. Dia menilai aksi itu tak netral. “Soal pemberantasan korupsi, kami mendukung. Tetap harusnya tidak dilakukan saat ini,” kata Yusuf.

Menurut dia, kasus hukum tidak bisa dikaitkan dengan politik. Apalagi sengaja menjatuhkan paslon tertentu dengan aksi demonstrasi yang tidak fair. “Saya dapat informasi jika provokatornya pendukung salah satu paslon. Ini jelas-jelas tidak baik,” tambah Yusuf.

Terlebih, lanjut dia, aksi demonstrasi saat ini tidak mendidik karena terjadi pada momentum Kesaktian Pancasila. Yusuf mengatakan bahwa setiap orang berhak menyuarakan aspirasi. Namun seharusnya tidak dilakukan pada tahun politik dan ditunggangi paslon tertentu.

Soal nama Khofifah Indar Parawansa yang dibawa-bawa, Yusuf menegaskan bahwa hal itu juga kurang fair. Jelas-jelas masyarakat masih mencintai Khofifah dan tahu mana yang salah atau benar. Hal itu didasarkan pada hasil survei saat ini. (Sal/red)

banner 300x250

Berita Terkait

banner 300x250