Surabaya Viral - Ketua DPD Pro Joko Widodo (Projo) Jawa Timur Bayu Airlangga bertemu dengan puluhan ribuan buruh sigaret kretet tangan (SKT) di 4 wilayah berbeda yakni Mojokerto, Jombang, Nganjuk, dan Madiun.
Dalam perjumpaannya dengan buruh SKT ini, Bayu mengaku mendapat banyak titipan aspirasi agar program-program Presiden Jokowi terus dilanjutkan.
"Saya bertemu di 4 kabupaten berbeda, dan mereka semua ingin agar program Presiden Jokowi bisa diteruskan ke depan. Dan harapan buruh penerus Pak Jokowi ya Prabowo-Gibran," kata Bayu dalam keterangannya, Sabtu (10/2/2024).
Bayu menyebut para buruh SKT juga menyampaikan terima kasihnya kepada Presiden Jokowi yang hanya menaikkan cukai rokok SKT di angka 4,7% pada tahun 2024 ini.
"Keberpihakan Pak Jokowi kepada rakyat, kepada buruh SKT diharapkan bisa diteruskan oleh penerus beliau yang akan memimpin 5 tahun ke depan. Apalagi sektor SKT ini menyerap pekerja banyak sekali," kata Bayu.
Mantan Gubernur Jatim 2009-2019 yang turut hadir yakni Soekarwo (Pakde Karwo) menceritakan saat cukai SKT naik sangat tinggi tahun 2020 silam. Kala itu cukai rokok SKT naik 16,44% berdasar Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 152/2019 tentang Perubahan Kedua atas PMK 146/2017 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau.
"Saya menerima masukan dari pabrik dan owner SKT karena banyak PHK ketika cukai naik sampai 16 persen tahun 2020 lalu. Kala itu, Hampir setengah pekerja buruh SKT di pabrik-pabrik di-PHK. Padahal, SKT sangat menyerap puluhan jutaan pekerja di seluruh Indonesia," ujar Pakde Karwo.
"Kala itu masukan dari buruh yang saya tampung kemudian saya sampaikan langsung dan diterima Presiden Jokowi. Saat itu, Presiden yang langsung turun mengecek lapangan akhirnya ambil keputusan tidak ada kenaikan cukai untuk SKT tahun 2021 sebagai komitmen pemerintah juga dalam recovery ekonomi saat pandemi COVID-19," tambah Pakde Karwo yang juga Anggota Wantimpres RI.
Sukmini, salah satu buruh SKT asal Madiun menyampaikan terima kasihnya ke Presiden Jokowi karena cukai rokok SKT hanya naik 4,7% di tahun 2024 ini. Apalagi, sektor rokok SKT menyerap pekerja sangat tinggi.
"Matur nuwun Pak Jokowi (Terima kasih Pak Jokowi) yang peduli kepada buruh SKT. Ketika itu, cukai SKT sempat naik 16 persen, banyak PHK massal. Sekarang kenaikan cukai SKT sangat kecil hanya 4,7 persen, pabrik bisa kembali pakai pekerja lagi. Kami bisa bekerja lagi, saya harap penerus Pak Jokowi bisa melanjutkan program-program pro rakyat cilik," ujar Sukmini. (Sal/red)