Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mendorong desa-desa di Tanah Air melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar berorientasi ekspor supaya ekonomi di desa dapat menguat.
"Memang desa harus berorientasi ekspor, juga supaya eksistensi ekonomi di desa selain dikuatkan oleh kemampuan lokal, juga kemampuan global," kata Gus Halim, sapaan akrab Abdul Halim Iskandar, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis yang diterima, Selasa (20/2/2024).
Hal tersebut dia sampaikan ketika menghadiri acara pelepasan ekspor perdana anggrek yang dibudidayakan oleh BUMDes Bersama Singosari ke Taiwan di Griya Anggrek Singosari, Malang, Jawa Timur, Senin (19/2) malam.
Baca juga: Bunga anggrek asal Malang tembus pasar Taiwan
Terkait dengan kegiatan ekspor tersebut, Gus Halim menilai hal itu merupakan wujud menguatnya eksistensi ekonomi desa hingga ke tingkat global.
Selain itu, kata dia, semakin menunjukkan bahwa masyarakat desa melalui BUMDes yang melibatkan para pemangku kepentingan terkait mampu membawa hasil budi daya desa ke kancah internasional.
Lebih lanjut dia menyampaikan ekspor tersebut merupakan prestasi bagi BUMDes Bersama Singosari sebagai pihak pengelola yang didukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, dan Pemda Malang, aparat desa, dan elemen lainnya.
Baca juga: Mendes PDTT dukung ekspor komoditas anggrek
Menurutnya, proses ekspor anggrek perdana yang membutuhkan waktu selama 14 bulan merupakan hal yang wajar, karena itu menjadi pengalaman pertama BUMDes Bersama Singosari dan di dalamnya banyak tahapan rumit sehingga membuat pelaksanaannya menjadi lambat.
Meskipun demikian, Gus Halim memastikan bahwa persoalan itu akan terus dibenahi sehingga waktu proses ekspor menjadi lebih cepat.
"Saya yakin ke depan jadi lebih cepat dan mudah, karena semua sudah berkolaborasi sudah memahami ini akan makin mudah. Apalagi balai cukai dan lain-lain sudah memahami apa itu BUMDes dan kerja sama ini akan terus berjalan," ujarnya. (Sal/red)