JOMBANG VIRAL – Setelah dua hari melakukan pencarian, tim SAR gabungan akhirnya menemukan Adzriel (5), balita yang dilaporkan hilang akibat terseret arus sungai di Dusun Murangagung, Kabupaten Jombang. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal duni, pada Jumat (22/8/2025) sekitar pukul 10.08 WIB.
Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit P.H., selaku SAR Mission Coordinator (SMC) mengatakan bahwa tim SAR gabungan menemukan korban di lokasi yang berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian. Selanjutnya, jenazah Adzriel dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Upaya pencarian terhadap Adzriel ini dimulai sejak laporan awal diterima oleh Kantor SAR. SMC kemudian mengerahkan satu tim rescue untuk berkoordinasi dengan potensi SAR setempat, membentuk struktur organisasi operasi dan menyusun langkah-langkah pencarian korban.
Sebelumnya dalam upaya pencarian korban, sebanyak tiga SRU air (Search and Rescue Unit) air telah dikerahkan untuk melakukan upaya pencarian di sungai, dimulai dari lokasi kejadian.
SRU air pertama melakukan pencarian dengan menggunakan perahu rafting, menempuh jarak sekitar 1 kilometer. SRU air kedua melanjutkan pencarian menggunakan perahu rafting, dengan jarak tempuh sekitar 1 kilometer. Sementara itu, SRU air ketiga melakukan pencarian dengan metode susur sungai, dengan jarak tempuh sekitar 1 kilometer.
Selain melakukan pencarian di sungai, beberapa orang personel juga dikerahkan untuk memantau dari darat. Tim SAR gabungan turut melibatkan warga yang beraktivitas di sekitar sungai, agar mereka melaporkan bila melihat tanda-tanda keberadaan korban.
“Selaku SMC, kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih setinggi-tingginya kepada seluruh potensi SAR yang terlibat dalam operasi ini,” pungkas Nanang.
Adapun unsur SAR yang terlibat dalam operasi ini antara lain, Kantor SAR Surabaya, Polsek Bareng, Koramil Bareng, BPBD Kabupaten Jombang, BPBD Jawa Timur, Pos Damkar Ngoro, perangkat desa, hingga berbagai relawan seperti Semar Jombang, RAPI Jombang, Bagana, Faji Jombang, FPRB Marcell, serta masyarakat setempat. (Sal/red)