SURABAYA VIRAL - Tim Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mengukir prestasi membanggakan dengan sukses menyabet gelar Juara 1 pada kategori Urban Listrik dan kategori Urban Etanol di ajang Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2025, Minggu (26/10).
Capaian ini menegaskan keunggulan ITS pada bidang inovasi teknologi yang ramah lingkungan dalam ajang bergengsi nasional.
General Manager Tim Nogogeni ITS Saputra Ardyan Syah menjelaskan bahwa timnya membawa dua mobil andalan, yaitu Nogogeni X Evo untuk kategori Urban Listrik dan Nogogeni VIII untuk kategori Urban Etanol.
“Kompetisi yang diadakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) ini telah rutin kami ikuti setiap tahunnya,” ungkap Saputra.
Pada kompetisi yang diadakan di Universitas Jember tersebut, tim Nogogeni ITS melakukan pengoptimalan dari sistem kedua mobil yang dilombakan.
Inovasi tersebut meliputi sistem utama kendaraan, seperti sistem transmisi, sistem steering untuk mempermudah handling, serta sistem suplai energi agar performa lebih efisien.
Pada mobil Nogogeni VIII yang biasa disebut Bela, tim melakukan pembaruan sistem penggerak dengan menggunakan mesin Mio 108 cc yang lebih efisien dibandingkan generasi sebelumnya yang masih memakai mesin Mio 125 cc.
Sementara itu, mobil Nogogeni X Evo yang dijuluki Nela dibekali motor BLDC 800 watt menggantikan motor 1.000 watt yang digunakan pada generasi terdahulu.
“Optimasi ini membuat sistem penggerak menjadi lebih efisien tanpa mengorbankan performa,” beber Saputra.
Selain sisi penggerak, imbuhnya, inovasi juga hadir pada kerangka kendaraan. Berbeda dari generasi sebelumnya yang menggunakan aluminium hollow 6016, kini kedua mobil menggunakan ladder frame aluminium 6061.
Dengan kerangka tersebut, kerangka mobil lebih kuat dan stabil saat berbelok sehingga mampu menahan puntiran ketika berlaga.
Tak hanya itu, tim Nogogeni ITS juga berhasil mengurangi massa bodi kendaraan hingga 15 persen yang menjadikannya lebih ringan dan efisien. Nogogeni VIII memiliki berat 90 kilogram, sementara Nogogeni X Evo yang berbahan bakar listrik hanya 78 kilogram.
“Efisiensi massa ini membuat mobil lebih responsif dan dapat memaksimalkan kinerja saat lomba,” terang mahasiswa Departemen Teknik Mesin Industri ITS tersebut.
Adapun alur perlombaan KMHE 2025 sendiri terdiri atas tiga tahap. Dimulai dari seleksi laporan desain kendaraan yang berisikan perencanaan pembuatan mobil.
Lalu, pengiriman video virtual technical inspection, serta tahap final berupa uji coba kendaraan di lintasan sebanyak maksimal lima kali. Selanjutnya, hasil terbaik diambil berdasarkan tingkat efisiensi tertinggi bahan bakar.
Menutup penjelasannya, mahasiswa angkatan 2022 tersebut berharap agar tim Nogogeni ITS dapat terus berkembang dan berinovasi. Untaian prestasi ini pun membuktikan komitmen ITS dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas dan poin ke-7 tentang Energi Bersih dan Terjangkau.
“Semoga ke depannya Nogogeni ITS bisa terus menjadi yang terbaik dan mempertahankan posisi juara pertama di ajang KMHE berikutnya,” tutupnya optimistis. (Sal/red)