Surabaya Viral - Empat calon terpilih anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Dapil Jatim hasil Pemilu 2024, telah benderang. Keempat senator yang bakal melenggang ke Senayan itu adalah AA Ahmad Nawardi, AA La Nyalla Mahmud Mattaliti, Lia Istifhama, dan Kondang Kusumaning Ayu.
Berdasarkan rekapitulasi tingkat kabupaten/kota, peraih suara terbanyak adalah Nawardi, Mantan anggota DPRD Jatim dari PKB mendapatkan dukungan sebanyak 3,28 juta suara. Disusul La Nyalla dengan capaian 3,13 juta suara. Keduanya adalah calon incumbent (petahana).
Dua calon terpilih lainnya perempuan. Keduanya pendatang atau wajah baru. Yakni, Lia Istifhama yang merupakan keponakan dari mantan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meraup sebanyak 2,74 juta suara. Seorang lagi Kondang Kusumaning Ayu dengan 2,54 juta suara.
Dari empat orang tersebut, yang terbilang kejutan adalah nama Kondang Kusumaning Ayu. Sebelumnya, calon DPD RI nomor urut 10 itu belum banyak dikenal. Namun, fotonya di surat suara yang tampak eye catching membuat banyak pemilih mencoblosnya.
Alumnus Fakultas Psikologi Unair itupun menumbangkan nama-nama yang sudah lebih dulu dikenal. Sebut saja ada nama Agus Rahardjo, mantan ketua KPK RI. Tapi, Agus hanya berhasil mendulang 2,2 juta suara. Selisih sekitar 300 ribu suara dengan Kondang. Selain itu, ada nama Adilla Azis. Calon petahana ini hanya meraup 1,95 juta suara.
Adapun dua calon terpilih lainnya, Nawardi dan La Nyalla selama ini memang sudah diprediksi bakal terpilih kembali. Maklum, keduanya sudah dua periode menjabat sebagai senator sehingga namanya jauh lebih familiar. Dua tokoh ini juga kerap turun ke tengah-tengah masyarakat. Sepak terjangnya juga biasa menghiasi media massa.
Menurut A. Qudus Salam, pengamat politik dan sosial kemasyarakatan, keterpilihan Nawardi dan La Nyalla terbilang tidak mengejutkan. Dalam survei jauh sebelum Pemilu 2024 pun keduanya berada di posisi teratas. Sosok Nawardi, misalnya. Selama ini, mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu memang dikenal akrab dengan para kiai pesantren dan tokoh masyarakat.
‘’Beliau (Nawardi, Red) memang santri. Anak-anaknya juga santri. Selain itu, sudah sangat lama berkecimpung di aktifitas pergerakan dan politik. Pernah menjadi anggota DPRD Jatim dan dua periode di DPD RI. Beliau juga kelahiran Madura. Jadi, sangat wajar mendulang suara tebal. Sebab, modal sosialnya sudah sangat kuat,’’ paparnya.
Justru, lanjut dia, terasa aneh kalau sampai Nawardi tidak banyak mendapatkan dukungan. ‘’Sebaliknya, rasanya tidak rasional kalau tidak memiliki modal sosial besar, kemudian mendapat banyak suara,’’ sambung Qudus.
Demikian juga dengan La Nyalla. Dia menyatakan, ama ketua Kadin Jatim itu sudah jauh lebih lama dikenal masyarakat. Jejaringnya juga luas. ‘’Jadi, baik Pak Nawardi dan Pak Nyalla, keduanya memang memiliki kompetensi,’’ pungkasnya.
Kendati begitu, kepastian calon terpilih DPD RI dan kepastian angka raihan suara tersebut bukan hasil rekapitulasi resmi KPU Provinsi Jatim. Kepastiannya, tentu masih harus menunggu penetapan resmi KPU Pusat yang dijadwalkan paling akhir pada 20 Maret mendatang. (Sal/red)