Surabaya Viral - Kejadian pencopotan baliho capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Prof Mahfud MD saat kunjungan kerja di Pulau Bali oleh aparatur negara disikapi oleh masyarakat luas, termasuk kalangan relawan. Para alumnus Universitas Airlangga (Unair) Surabaya yang tergabung dalam Jaringan Arek Ksatria Airlangga (JAKA) turut menyesalkan insiden tersebut sekaligus berharap agar aparatur negara di Jatim bisa bersifat arif.
“Kami sedih dengan adanya insiden di Bali, yang menunjukkan bagaimana tangan negara diduga ikut bermain. Memang situasi pelik karena salah satu kontestan Pilpres adalah anak dari presiden yang sedang menjabat, sehingga tantangan netralitas aparatur negara sangat berat,” ujar Ketua JAKA, Teguh Prihandoko, Kamis (2/11/2023).
Teguh mengatakan, seluruh masyarakat Jatim berharap agar aparatur negara di provinsi tersebut benar-benar bisa menjaga netralitasnya, baik itu para ASN, TNI, maupun Polri. “Semoga aparatur di Jatim bisa arif dan bijaksana, serta kejadian seperti di Bali tidak terjadi di Jatim,” ujar Teguh.
Teguh menuturkan, harapan tersebut perlu disuarakan mengingat Jatim adalah provinsi strategis dalam konteks Pemilu. Presiden Jokowi juga besar kemungkinan akan beberapa kali berkunjung ke Jatim dalam beberapa waktu ke depan.
“Karena pasti Pak Jokowi akan cukup banyak kunker di Jatim, mengingat daerah ini menjadi wilayah yang akan sangat menentukan dalam Pilpres. Maka dengan sangat kami memohon aparatur negara benar-benar netral, sehingga apa yang terjadi di Bali tidak terulang di Jatim,” ujar Teguh yang menggerakkan jaringan alumnus Unair untuk mendukung Jokowi pada Pilpres 2019. (Sal/red)