Surabaya - Pameran Jatim Fair Hybrid Tahun 2021 resmi dimulai hari ini, Jumat (8/10). Berbeda dengan tahun sebelumnya yang digelar secara virtual, pameran Jatim Fair sebagai rangkaian Hari Jadi ke-76 Provinsi Jawa Timur tahun ini dikemas dalam bentuk hybrid selama 5 hari dari tanggal 8-12 Oktober 2021.
Bertema Jatim Bangkit Menuju Pasar Global, Jatim Fair Hybrid 2021 ini dilaksanakan dengan komposisi offline dan online. Konsep offline dilaksanakan di area Exhibition Hall Grand City Surabaya, dengan jumlah stand sebanyak 172 booth. Sedangkan konsep online dilakukan dengan dua cara, yakni melalui marketplace Tokopedia dan juga website Jatimfair.
Adapun peserta Jatim Fair kali ini antara lain terdiri dari OPD Pemprov Jatim, Korea Tourism Board (KTB), Kabupaten/Kota di Provinsi Jatim, Kabupaten/Kota/Provinsi di luar Jatim, BUMN/BUMD, sektor swasta, serta para UMKM Jawa Timur. Jatim Fair ini sendiri merupakan event akbar yang digelar secara rutin dalam rangka memperingati Hari Jadi Provinsi Jatim, dan gelaran tahun ini merupakan yang ke-12 kalinya.
Pelaksanaan pameran secara offline Jatim Fair ini sendiri tetap memperhatikan protokol kesehatan secara ketat dimana di area pameran disediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer di beberapa titik, pendeteksi suhu tubuh di pintu masuk pameran, pengunjung diharuskan registrasi dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi (barcode), serta disiapkan jalur antrian serta panel-panel protokol kesehatan.
Selain pameran, gelaran ini juga diramaikan dengan aneka lomba dan kompetisi, demo produk, talkshow kesehatan dan kecantikan, pentas kesenian budaya daerah, fashion show, serta pemilihan Putra Putri Jatim Fair.
Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa gelaran Jatim Fair ini sendiri menjadi bagian dari dukungan Pemprov Jatim kepada para pelaku usaha di Jawa Timur terutama UMKM dengan memberikan fasilitasi untuk mempromosikan produk-produk unggulannya.
Untuk itu, Khofifah berharap momentum Jatim Fair Hybrid 2021 menjadi landasan bagi UMKM Jawa Timur untuk bangkit kembali, meningkatkan daya saing, memperluas akses pemasaran dan pada akhirnya dapat menjadi alternatif percepatan pemulihan ekonomi Jawa Timur.
Alhamdulillah hari ini rangkaian dari Jatim Fair resmi dimulai. Kita memulai dengan semangat untuk membangkitkan ekonomi kita, kebangkitan UMKM kita, semangat kebangkitan para pelaku usaha dan semangat membangkitkan perekonomian Jatim. Mudah-mudahan sukses, usahanya lancar dan rezekinya dilimpahkan Allah SWT, katanya saat membuka secara resmi Jatim Fair Hybrid Tahun 2021 di Exhibition Hall Grand City Surabaya, Jumat (8/10).
Menurutnya, pandemi Covid-19 yang berdampak di segala sektor kehidupan turut berpengaruh terhadap sektor UMKM Jatim. Apalagi sektor UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian di Jawa Timur. Dimana kontribusi Nilai Tambah (NTB) K-UMKM terhadap PDRB Jawa Timur pada Tahun 2020 mencapai 57,25% atau sebesar Rp. 1.316,40 Triliun. Angka tersebut sangat signifikan dalam menopang pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
Untuk itu Pemprov Jatim terus berkomitmen mendorong dan memfasilitasi UMKM Jatim untuk berani melakukan ekspor langsung (Direct Export) baik dalam maupun luar negeri, serta beberapa langkah strategis dalam rangka memfasilitasi UMKM untuk mengembangkan usahanya, salah satunya melalui partisipasi kegiatan Jatim Fair ini untuk mempercepat pemulihan ekonomi, katanya.
Khofifah mengatakan, meskipun sempat mengalami pelemahan baik pelemahan ekonomi maupun semangat masyarakat terutama saat pelaksanaan PPKM darurat di Bulan Juli lalu, namun kondisi pandemi Covid-19 di Provinsi Jatim berangsur membaik. Dimana berdasarkan asessmen level dari Kementerian Kesehatan, saat ini Jawa Timur masih menjadi satu-satunya provinsi di Jawa-Bali yang sudah masuk level 1. Bahkan 38 Kab/Kota di Jatim telah memasuki resiko rendah atau zona kuning.
Tentunya ini merupakan kerja keras, serta sinergitas dari seluruh pihak yang bekerja keras dan kerja profesional, yang tentunya dengan iringan doa yang luar biasa dari seluruh warga Jawa Timur. Untuk itu kami berharap bahwa pergerakan ekonomi ini tetap berseiring dengan upaya pengendalian Covid-19 di Jatim, katanya.
Meskipun begitu, lanjutnya, perekonomian Jatim sendiri saat ini telah memasuki fase recovery ekonomi, dimana pertumbuhan ekonomi Jatim pada Triwulan II 2021 tumbuh sebesar 7,05% (y o y). Tidak hanya itu, Jatim merupakan lokomotif perekonomian nasional di tengah pandemi Covid 19 dimana PDRB Jatim pada Triwulan II 2021 memberikan kontribusi sebesar 14,44% terhadap pembentukan PDB Indonesia dan merupakan 24,93% PDRB Provinsi di Pulau Jawa.
Selain itu, dari 17 sektor lapangan usaha, pada Triwulan II tahun 2021 sebanyak 16 sektor telah tumbuh positif, hanya sektor pertanian yang mengalami kontraksi sebesar 0,39% (y o y) karena masa panen terjadi pada Triwulan I tahun 2021. Kemudian realisasi investasi PMDN Jawa Timur pada Triwulan II tahun 2021 sebesar Rp.13,89 Triliun terbesar se-Indonesia, hal ini mengindikasikan bahwa stabilitas ekonomi dan kepercayaan investor dalam negeri di Jawa Timur tetap terjaga di tengah pandemi.
Terima kasih atas kolaborasi dan support yang luar biasa. Untuk itu, hari ini kehadiran kita di sini ingin bersama-sama menjadi bagian dari pelaku sejarah dimana dari bumi Majapahit, dari Kota Surabaya ini, kita bangkitkan kembali semangat kita. Insya Allah Jawa Timur bisa, kita semua bisa, terangnya.
Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah turut meluncurkan secara resmi logo Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-76. Selain itu turut dilakukan penyerahan simbolis penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan UMKM oleh beberapa lembaga perbankan seperti Kanreg IV OJK Jatim, Bank UMKM Jatim, Bank BRI, dan Bank BNI Wilayah Surabaya, serta Bank Mandiri kepada beberapa Debitur Kredit dan UMKM di Jatim.
Turut hadir Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Ketua DPRD Jatim Kusnadi, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Kepala Perwakilan BI Jatim Budi Hanoto, Ketua Dekranasda Provinsi Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak, Plh. Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, beberapa Bupati/Walikota se-Jatim, para Kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim, serta perwakilan Konjen di Jatim. (sal/red)