Surabaya - Lembaga Dakwa Islam Indonesia (LDII) bersikap netral aktif dalam Pemilu dan Pilpres 2024 mendatang. Netral berarti tidak berpihak kepada calon siapapun, sementara aktif berarti akan menjadi pemilih aktif yang menyampaikan aspirasi politiknya.
Penegasan itu disampaikan Ketua DPD LDII Jawa Timur Mochammad Amrodji Konawi kepada wartawan di Surabaya saat media ghatering menuju Rakernas LDII 2023 di Surabaya, Selasa (24/10/2023).
"LDII bersikap netral aktif pada Pemilu 2024. Netral tidak berpihak, dan massa LDII akan aktif mencoblos saat Pemilu," katanya.
Sebagai bentuk netralitas kata dia, LDII melarang ada aktifitas kampanye caleg, capres atau cawapres di tempat-tempat ibadah LDII. "Termasuk ada gambar-gambar partai, caleg atau capres," ucapnya.
Pihaknya hanya menyerukan warga LDII agar cermat dan cerdas memilih calon pemimpin dan wakil rakyat di legislatif untuk kebaikan bangsa dan negara Indonesia kedepan.
Dia hanya mengungkap beberapa kriteria calon pemimpin yang ideal sebagai acuan warga LDII dalam memilih.
Antara lain, selain tingkat kefaqihan, harus memiliki kemampuan memahami Alquran dan Assunnah. "Otomatis tingkah lakunya juga harus baik," tuturnya.
Selain itu seorang pemimpin harus punya komitmen mempersatukan ummat dan komponen dalam bingkai negara Bhineka Tunggal Ika.
"Pemimpin bangsa ibarat nahkoda kapal besar yang membawa banyak orang dari berbagai kelompok. Nahkoda harus punya keahlian untuk menerjang badai agar kapal terus berjalan," tutupnya.
Pada Pilpres 2024, setidaknya akan ada 3 pasang calon yang akan maju. Pertama Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka yang diusung Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN, PBB, dan Partai Golkar.
2 pasangan capres dan cawapres lainnya sudah mendaftar resmi ke KPU pada Kamis (19/10/2023) lalu.
Pertama pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasdem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Di hari yang sama, pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD juga mendaftar ke KPU. Pasangan ini diusung PDI-P, PPP, Partai Hanura dan Partai Perindo. (Sal/red)
