Banyuwangi Viral - Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jatim Nyono menyebut terdapat 22 perlintasan sebidang yang berada pada jalan provinsi, dan saat ini semuanya telah dilakukan penjagaan.
Selain itu untuk percepatan peningkatan keselamatan perkeretaapian di Jawa Timur, Pemprov Jatim memberikan dukungan kepada Pemkab/kota berupa pembangunan pintu perlintasan kereta api dan pos jaga sebanyak 37 unit
"Dan saat ini sedang proses pembangunan untuk kemudian siap dioperasikan oleh pemerintah daerah setempat pada tahun 2024," katanya saat peresmian pintu perlintasan kereta api dan Pos Jaga jalur perlintasan langsung (JPL) 79 KM 63 +974 di jl. Aruji Karta Winata, Ds. Gumirih, Kec. Singojuruh, Kab. Banyuwangi, Sabtu (16/12).
Di kabupaten Banyuwangi sendiri, terdapat 3 perlintasan yang dibangun oleh Pemprov Jatim sebagai upaya percepatan peningkatan keselamatan di perlintasan sebidang kereta api pada JPL 20 Kalipuro, JPL 102 Kabat dan JPL 92 Rogojampi.
"Dengan diresmikannya pintu perlintasan KA dan pos jaga JPL 79 kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi ini, seluruh perlintasan jalan provinsi di Jawa Timur telah dilengkapi dengan pintu perlintasan kereta api," Kata Nyono.
Sementara itu, salah satu pengguna jalan Muhammad Faisal menyampaikan, terimakasihnya kepada gubernur Khofifah karena telah membantu membangun palang pitu kereta api di wilayah Singojuruh.
"Kita berterimakasih, karena sudah dibangun palang pintu ini. Kita sebagai pengguna jalan ya merasa aman kalau melewati perlintasan ini," katanya.
Senada dengan itu, warga Gumirih, Masruroh menyampaikan, sebelum dibangun palang pintu rel kereta apa sering terjadi kecelakaan atau tabrakan yang menewaskan para pengguna jalan.
"Dulu sering sekali terjadi kecelakaan. Ada taxi yang angkut satu keluarga, mati semua ditabrak kereta. Tapi sekarang sudah aman. Pokoknya setelah dibangun ini aman," katanya.
"Jadi terimakasih kepada bu gubernur semoga terus sukses," tambahnya.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam sambutan peresmian mengatakan, peresmian perlintasan sebidang dan perlintasan KA dan Pos Jaga adalah bagian dari akuntabilitas kinerja kepada masyarakat. Ia juga menuturkan hal ini adalah bagian dari bagaimana memberikan perlindungan terhadap nyawa atau jiwa masyarakat.
"Bersama-sama kita membangun penguatan layanan publik lebih baik lebih baik lagi, lebih aman lebih aman lagi,"ucapnya.
"Yang sedang kita lakukan ini adalah bagaimana menyiapkan perlintasan kereta api sebidang dan pos jaga itu adalah dalam rangka _Al Muhafadhatu ala an nafs, artinya menjaga jiwa dan nyawa masyarakat_ " imbuhnya.
Mantan Menteri Sosial RI ini juga menyampaikan apresiasinya kepada para relawan penjaga perlintasan KA. Para relawan berperan membantu masyarakat untuk memberikan sinyal saat kereta sudah dekat.
Tak jarang mereka harus berteriak dengan kencang hanya untuk memberikan peringatan agar semua bisa selamat. Mereka ingin memberi tahu kereta sudah dekat dan meminta masyarakat tidak nekat melewati perlintasan.
"Sukarelawan terima kasih, mereka luar biasa, sukarelawannya keren-keren, jadi teriaknya mereka itu karena ingin semuanya selamat," ucapnya. (Sal/red)