SURABAYA VIRAL – Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur (Jatim), Ali Mufti, menyoroti dugaan adanya bahan bakar minyak (BBM) yang tercampur air di sejumlah daerah, termasuk di Surabaya. Ia meminta Pertamina untuk memberikan penjelasan terbuka dan bertanggung jawab kepada publik.
Ali menegaskan, meski Pertamina telah mengklaim hasil uji laboratorium menunjukkan tidak ada masalah pada produk BBM mereka, fakta di lapangan justru menunjukkan keluhan dari masyarakat yang kendaraannya mengalami gangguan.
“Pertamina harus menjelaskan kenapa hal seperti ini bisa terjadi. Jangan hanya berhenti pada klaim hasil laboratorium. Masyarakat merasakan dampaknya langsung,” tegas Ali Mufti usai kegiatan HUT Partai Golkar Ke-61 di kantor DPD Partai Golkar Jatim di Surabaya, Jumat (31/10/2025).
Menurutnya, pernyataan Pertamina yang menyebut tidak ditemukan masalah dalam pengujian internal perlu diuji lebih jauh agar publik tidak kehilangan kepercayaan.
Ia menilai, proses distribusi dan pengawasan di lapangan harus diaudit secara menyeluruh.
“Kalau benar BBM-nya diuji di lab dan hasilnya baik, lalu kenapa di lapangan muncul masalah? Ini harus dijelaskan secara ilmiah dan transparan,” ujarnya.
Ali juga mengingatkan agar semua pihak berhati-hati dalam menyebarkan informasi tanpa dasar yang kuat. Ia mengimbau publik untuk tidak terjebak dalam framing atau spekulasi yang belum terbukti.
“Jangan mudah terpengaruh isu yang belum tentu benar. Tapi disisi lain, Pertamina juga tidak boleh menutup diri dari fakta yang dirasakan masyarakat,” tambahnya.
Belakangan ramai di media sosial keluhan motor brebet setelah diisi bensin Pertalite di Jatim. Hasilnya, pemilik kendaraan harus melakukan servis dengan menguras tangki bahan bakar hingga mengganti busi.
Menanggapi hal tersebut, Pertamina Patra Niaga bersama Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM dan Lemigas melakukan peninjauan langsung ke sejumlah SPBU di wilayah Jatim.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut laporan masyarakat. Ini juga dilakukan untuk memastikan kualitas bahan bakar serta pelaksanaan standar operasional pelayanan di lapangan.
"Terkait kejadian beberapa kendaraan konsumen yang mengalami kendala, kami segera melakukan investigasi menyeluruh untuk memastikan penyebab gangguan dan menyiagakan posko layanan konsumen di wilayah terdampak," ujarnya, dalam keterangan pers dilansir Kamis (30/10/2025).
Mars Ega pun menerangkan berdasarkan hasil uji laboratorium, produk Pertalite dari Terminal BBM Tuban dan Surabaya dalam kondisi sesuai dengan standar mutu yang berlaku. Meski demikian, Pertamina tetap melakukan investigasi lanjutan untuk memastikan kualitas pada jalur distribusi.
"Kami berkomitmen menindaklanjuti setiap laporan secara bertanggung jawab. Bagi masyarakat yang ingin menyampaikan laporan di luar wilayah posko, Pertamina menyediakan berbagai kanal pelaporan resmi, yaitu di SPBU terakhir tempat pembelian BBM atau menghubungi Pertamina Contact Center 135 melalui telepon, email maupun DM media sosial," katanya.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Laode Sulaeman menyampaikan pihaknya melakukan uji kualitas BBM melalui uji pasta air dan uji visual. Hasilnya, dua SPBU tersebut tidak ditemukan kandungan air dalam BBM.
"Dari hasil pengujian, seluruh sampel menunjukkan kondisi baik dan memenuhi standar. Prosedur ini juga rutin dilakukan di setiap SPBU sebelum operasional," ujarnya. (Sal/red)