SURABAYA - Prestasi membanggakan baru saja diraih PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER). Kawasan industri plat merah ini berhasil menyabet dua penghargaan sekaligus dari BUMN Branding and Marketing Award 2022.
Dua penghargaan itu yakni; Special Award CEO BUMN Pelopor Kawasan Industri Hijau dan Modern, serta Bronze Winner pada kategori Digital Branding pada ajang yang diselenggarakan BUMN Track di Hotel Sultan Jakarta pad Rabu (9/11) lalu.
Untuk Kategori Special Award CEO BUMN Pelopor Kawasan Industri Hijau dan Modern, penghargaan diberikan pada Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetiyono. Sedangkan kategori Digital Branding penghargaan diterima Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT SIER, Fitrina Kusuma Dewi.
Dikonfirmasi terkait dua penghargaan yang baru saja diraih PT SIER ini, Fitrina mengaku sangat bersyukur sekaligus bangga, karena penghargaan ini meneguhkan SIER sebagai kawasan industri yang berkelanjutan, dengan mempertimbangkan kepentingan lingkungan dalam pelaksanaan investasi.
"Penghargaan ini menjadi pemantik kami untuk semakin semangat mewujudkan kawasan industri yang modern, terintegrasi dan ramah lingkungan. Dalam forum tersebut saat menerima Best CEO Untuk Kawasan Industri Hijau dan Modern, Pak Didik Prasetiyono juga menegaskan bahwa ini adalah apresiasi bagi kerja seluruh tim manajemen selama ini dan juga kado untuk di Hari Pahlawan 10 November, semangat perjuangan perbaikan kinerja tidak boleh redup" ujar Fitrina, Kamis (10/11/2022).
Fitrina mengatakan, SIER telah berkomitmen menjaga keseimbangan lingkungan, dengan tetap mematuhi peraturan terkait persentase ruang terbuka hijau, minimal sebesar 30 persen dari total luas Kawasan Industri SIER dan PIER.
"Kami juga berkomitmen mengelola limbah cair dari tenant-tenant kami dengan menyediakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang terintegrasi di kawasan SIER dan PIER dengan kapasitas masing-masing 10.000 meter kubik perhari dan 14.000 meter kubik per hari," jelasnya.
SIER saat ini, kata Fitrina, sedang mengembangkan kajian fasilitas pengolahan limbah B3 padat, dengan metode insinerasi (pembakaran) untuk membantu tenant dalam mengelola sampah kategori ini. Satu-satunya kawasan industri milik negara yang memiliki fasilitas insinerator limbah B3 terintegrasi adalah PT KIM (Medan Industrial Estate) yang dikelola PT Adhi Karya di Medan, Sumatera Utara.
Selain itu, lanjut Fitrina, sebagai upaya peningkatan pengelolaan limbah cair, SIER juga telah melakukan investasi pada pengolahan air efluen IPAL, untuk dapat digunakan sebagai air industri sebagai pendingin boiler dan sejenisnya. Tentunya dengan menggunakan alat mdoern dan canggih ultrafiltrasi dan reverse osmosis dengan kapasitas mencapai 2.500 meter kubik per hari.
Tak hanya itu, sebagai upaya mendukung pemerintah dalam program energi terbarukan untuk menghemat energi, SIER juga telah melakukan implementasi energi terbarukan panel surya on grid dengan total kapasitas 429,30 KWp. "Untuk pengembangan lebih lanjut, kami akan memanfaatkan atap bangunan di dalam kawasan industri SIER dan PIER untuk photovoltaic roofing," jelasnya.
Terbaru, kata Fitrina, sebagai bentuk dukungan terhadap pelaksanaan instruksi Presiden dan arahan Menteri BUMN dalam mentransisikan penggunaan energi fosil menjadi energi listrik, SIER juga melakukan investasi pada SPKLU Fasilitas (Public Electronic Vehicle Charging Station) sebagai tambahan infrastruktur pendukung pengisian daya mobil listrik di kawasan industri. (Sal/red)